Kamis, 05 November 2015

Tugas Softskill

Urbanisasi


1. Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan pendudk dari desa kekota. Urbanisasi diJakarta dilakukan dengan tujuan untuk mencari pekerjaan atau penghasilan. Pengertian urbanisasi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia adalah, suatu proses kenaikan proporsi jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Selain itu dalam ilmu lingkungan, urbanisasi dapat diartikan sebagai suatu proses pengkotaan suatu wilayah. Proses pengkotaan ini dapat diartikan dalam dua pengertian. Pengertian pertama, adalah merupakan suatu perubahan secara esensial unsur fisik dan sosial-ekonomi-budaya wilayah karena percepatan kemajuan ekonomi. Contohnya adalah daerah Cibinong dan Bontang yang berubah dari desa ke kota karena adanya kegiatan industri. Pengertian kedua adalah banyaknya penduduk yang pindah dari desa ke kota, karena adanya penarik di kota, misal kesempatan kerja.Pengertian urbanisasi ini pun berbeda-beda, sesuai dengan interpretasi setiap orang yang berbeda-beda. Dari suatu makalah Ceramah Umum di UNIJA, yang dibawakan oleh Ir. Triatno Yudo Harjoko pengertian urbanisasi diartikan sebagai suatu proses perubahan masyarakat dan kawasan dalam suatu wilayah yang non-urban menjadi urban. Secara spasial, hal ini dikatakan sebagai suatu proses diferensiasi dan spesialisasi pemanfaatan ruang dimana lokasi tertentu menerima bagian pemukim dan fasilitas yang tidak proporsional.Pengertian lain dari urbanisasi, dikemukakan oleh Dr. PJM Nas dalam bukunya Pengantar Sosiologi Kota yaitu Kota Didunia Ketiga. Pada pengertian pertama diutarakan bahwa urbanisasi merupakan suatu proses pembentukan kota, suatu proses yang digerakkan oleh perubahan struktural dalam masyarakat sehingga daerah-daerah yang dulu merupakan daerah pedesaan dengan struktur mata pencaharian yang agraris maupun sifat kehidupan masyarakatnya lambat laun atau melalui proses yang mendadak memperoleh sifat kehidupan kota. Pengertian kedua dari urbanisasi adalah, bahwa urbanisasi menyangkut adanya gejala perluasan pengaruh kota ke pedesaan yang dilihat dari sudut morfologi, ekonomi, sosial dan psikologi. Dari beberapa pengertian mengenai urbanisasi yang diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian urbanisasi adalah merupakan suatu proses perubahan dari desa ke kota yang meliputi wilayah/ daerah beserta masyarakat di dalamnya dan dipengaruhi oleh aspek- aspek fisik/ morfologi, sosial, ekonomi, budaya, dan psikologi masyarakatnya.

2. Alasan
Alasan orang melakukan migrasi atau pindah ke kota didasarkan atas beberapa alasan, yaitu:
1.      Lahan yang ditempati yang semakin sempit.
2.      Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya.
3.      Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di daerahnya.
4.      Terbatasnya sarana dan prasarana di didaerahnya, misalnya sarana hiburan yang belum memadai.
5.      Diusir dari daerah asal, sehingga ke kota menjadi tujuan.
6.      Memiliki impian kuat menjadi orang kaya, karena tingkat upah di kota lain lebih tinggi.
7.      Melanjutkan sekolah, karena di daerahnya fasilitas atau mutunya kurang
8.      Pengaruh cerita orang, bahwa hidup di kota gampang cari pekerjaan, atau mudahnya membuka usaha kecil-kecilan.
9.      kebebasan pribadi lebih luas.
10.  adat atau agama lebih longgar.
11.  keamanan yang kurang.
12.  Pendapatan yang kecil.

3. Dampak Positif dan Negatif
          Terjadinya urbanisasi membawa dampak positil dan negatif, baik bagi desa yang ditinggalkan, maupun bagi kota yang dihuni. Dampak positif urbanisasi bagi desa (daerah asal) sebagai berikut.
  • Meningkatnya kesejahteraan penduduk melalui kiriman uang dan hasil pekerjaan di kota.
  • Mendorong pembangunan desa karena penduduk telah mengetahui kemajuan dikota.
  • Bagi desa yang padat penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah penduduk.
  • Mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan.

Adapun dampak negatif urbanisasi bagi desa sebagai berikut:
  • Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian.
  • Perilaku yang tidak sesuai dengan norma setempat sering ditularkan dan kehidupan kota.
  • Desa banyak kehilangan penduduk yang berkualitas.
Dampak Urbanisasi bagi Kota terdiri dari dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif urbanisasi bagi kota sebagai berikut.
  • Kota dapat memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja.
  • Semakin banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas.
Dampak negatif urbanisasi bagi kota sebagai berikut.
  • Timbulnya pengangguran.
  • Munculnya tunawisma dan gubuk-gubuk liar di tengah-tengah kota.
  • Meningkatnya kemacetan lalu lintas.
  • Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya.
4. Cara Yang Efektif Mengatasi Masalah Urbanisasi
Masalah urbanisasi ini dapat ditangani dengan memperlambat laju pertumbuhan populasi kota yaitu diantaranya dengan membangun desa , adapun program-program yang dikembangkan diantaranya:
·         intensifikasi pertanian.
·          mengurangi/ membatasi tingkat pertambahan penduduk lewat pembatasan kelahiran, yaitu program Keluarga Berencana.
·         memperluas dan mengembangkan lapangan kerja dan tingkat pendapatan di pedesaan.
·         program pelaksanaan transmigrasi
·         penyebaran pembangunan fungsional di seluruh wilayah
·         pengembangan teknologi menengah bagi masyarakat desa
·         pemberdayaan potensi utama desa
·         perlu dukungan politik dari pemerintah, diantaranya adanya kebijakan seperti reformasi tanah. Berdasarkan kebijakan tersebut, maka yang yang berperan adalah pemerintah setempat dalam penerapannya. Pemerintah daerah perlu berbenah diri dan perlu mengoptimalkan seluruh potensi ekonomi yang ada di daerah, sehingga terjadi kegiatan ekonomi dan bisnis yang benarbenar berorientasi pada kepentingan warganya. Tapi bukan berarti pemerintah daerah saja yang berperan, di tingkat pusat, pemerintah juga perlu membuat kebijakan lebih adil dan tegas terkait pemerataan distribusi sumber daya ekonomi. Arus balik ialah fenomena tahunan. Banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik untuk mengantisipasi meledaknya jumlah penduduk perkotaan dengan segala macam persoalannya.

5. Contoh Kasus
Arus balik Lebaran menyebabkan Arus urbanisasi ikut terjadi, sebuah momentum yang  kerap terjadi paska lebaran. Hal tersebut harus diantisipasi agar urbanisasi tidak menimbulkan gejolak sosial, dan menambah ancaman pengangguran yang makin tinggi di perkotaan. Fenomena mudik lebaran selalu disertai proses urbanisasi penduduk desa menuju kota, yang mencari pekerjaan. Sayangnya, sebagian besar pendatang baru tersebut tidak dibekali keterampilan, dan keahlian yang cukup untuk mencari pekerjaan yang sesuai. Biasanya faktor penarik terjadinya Urbanisasi adalah kehidupan kota yang lebih modern, sarana dan prasarana kota lebih lengkap, banyak lapangan pekerjaan di kota, pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas. Sedangkan faktor pendorong terjadinya Urbanisasi antara lain akibat lahan pertanian semakin sempit, merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya, menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa, terbatasnya sarana dan prasarana di desa, diusir dari desa asal, serta memiliki impian kuat menjadi orang kaya. Urbanisasi tidak identik memberikan dampak negatif, namun juga dapat memberikan keuntungan yaitu dapat memodernisasikan warga desa, menambah pengetahuan warga desa, menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah dan mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa. Kota-kota besar khususnya Jakarta, masih menjadi daya tarik tersendiri untuk masyarakat yang melakukan urbanisasi. Penduduk yang berasal dari kota-kota kecil di Jawa dan luar Pulau Jawa, menganggap Jakarta itu lokasi yang tepat untuk mencari lapangan pekerjaan. Oleh sebab itu, bagaimana pemerintah pusat dan daerah menyiapkan langkah-langkah, agar arus urbanisasi yang masuk ke kota-kota besar, tidak menimbulkan masalah baru, dan menambah beban dalam upaya mengatasi pengangguran dan kemiskinan. Dengan adanya Otonomi daerah seharusnya berhasil mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan dan meningkatkan pembangunan di pedesaan dan kota-kota kecil agar penduduk tidak harus pergi ke kota  Pemerintah daerah harus proaktif mencari solusi investasi terus masuk dengan diiringi penciptaan lapangan pekerjaan. Selain itu, berbagai pembangunan seperti infrastruktur melalui padat karya terus ditingkatkan dengan melibatkan masyarakat setempat. Selain itu, penertiban penduduk yang tidak memiliki KTP dan juga tidak memiliki keterampilan juga supaya menjadi perhatian dari pemerintahan di perkotaan setelah paska Lebaran ini. Data BPS per Februari 2013 mencatat jumlah Pengangguran di Indonesia 7,17juta jiwa atau 5,92 persen persen dari jumlah angkatan kerja 121,2 juta orang, sedangkan jumlah Penduduk Indonesia saat ini mendekati  250 juta jiwa. Berbicara soal pengangguran tak hanya terjadi di Indonesia. Di negara mana pun ada pengangguran. Bahkan sejak krisis 2008 lalu banyak negara yang tingkat penganggurannya lebih tingi dari Indonesia.





Jumat, 16 Oktober 2015

Analisis Kinerja Sistem : Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik


Analisis Kinerja Sistem

Nama Kelompok : Rahmat Nur S.
                              Arief Maulana
                              Akbar Rivai

Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik

Latar Belakang :

      Sejak  ditemukannya,  sekitar  tahun  1940-an,  komputer   telah  menjadi  sebuah  teknologi tersendiri  dan  maju  dengan  pesatnya.  Dengan kemajuannya,  komputer telah  berperan  pada segala  aspek  kehidupan  manusia.  Dengan bantuan  komputer,  kegiatan  manusia  dalam mengakses  informasi  dapat  lebih  cepat,  tepat, akurat,efektif dan efisien.Komputer juga telah mendukung kegiatan di  bidang   pendidikan.  Berbagai  kegiatan pendidikan  telah  mendapat  dukungan  dari komputer,  misalnya  :  kegiatan  administrasi pendidikan,  kegiatan  proses  belajar  mengajar, kegiatan penyusunan materi ajar. Pada  kegiatan  administrasi  pendidikan, khususnya  administrasi siswa  baru  yang  akan diterima  suatu  sekolah,  perlu  mendapat dukungan  dari  komputer.  Mulai  dari  kegiatan pendaftaran,  pencatatan data,  sorting  nilai, penentuan  rangking  dan  pembuatan  jurnal penerimaan,  semuanya dapat  dilakukan  oleh komputer. Bahkan, pelayanan kegiatan ini dapat dilakukan  secara  parallel  pada  berbagai komputer secara on-line(terhubung). Pada  Tahun  Ajaran  2005/2006  jajaran Kantor  Dinas  Pendidikan Kota  Semarang  telah mengadakan  kegiatan  penerimaan  peserta  didik dengan  sistem  yang  berbasiskan  komputer. Namun,  kegiatan  ini  banyak  menemui  kendala, terbukti  dengan  banyaknya  komplain   dari orangtua peserta didik dan lambatnya informasi mengenai jurnal penerimaan peserta didik pada setiap  sekolah.  Ini  dapat  diketahui  dari pemberitaan  di  media  massa yang ada di Kota Semarang. Melihat  latar belakang  diatas  maka  perlu kiranya  diadakan  penelitian  mengenai   kendala yang  dihapadapi  dalam sistem  informasi  yang berbasis komputer tersebut.

Tujuan :

1.  Mencatat  dan  menginventaris  hal-hal  yang berkenaan dengan pemakaian komputer padakegiatan  PPD  di  lingkungan  Dinas Pendidikan Kota Semarang .
2.  Membuat  evaluasi  tentang  Sistem  Informasi kegiatan  PPD  di  lingkungan  Dinas Pendidikan Kota Semarang
3.  Merangkum   pemenuhan  kepuasan  para pengguna komputer dalam Sistem Informasi kegiatan  PPD  di  lingkungan  Dinas Pendidikan Kota Semarang
4.  Membuat  laporan  tentang  evaluasi  kegiatan Sistem  Informasi  PPD  di  lingkungan  Dinas Pendidikan Kota Semarang.

Metodologi :
  •         Perumusan Masalah dan Objek Penelitian
  •      Penentuan Disain Riset
  •      Analisis & Interpretasi Data


Hasil :

      Dari hasil pengumpulan data ( sebanyak 7 responden  )  terlihat  bahwa  penyusunan  Sistem TI  untuk  PPD  Diknas  Kotas  Semarang  banyak kekurangannya. Terutama jika diulas dari sudut pandang  ilmu  komputer. Untuk  itu,  berikut  ini disajikan  pembahasan  hasil  penelitian  dari  data yang  telah  ada.   Pembahasan  ini  diambil  dari berbagai  sumber,  berdasarkan  pembelajaran yang  diberikan  pada  mahasiswa  di  Universitas Sitkubank  Semaran  pada  mata  kuliah  Analisis Kinerja Sistem, mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak,  mata  kuliah  Testing  dan  Implementasi Sistem Informasi. Buku Petunjuk telah  jelas  memberikan  petunjuk  bagi seluruh  panitia  PPD  khususnya  pihak  Kepala Sekolah di masing-masing sekolah.

Kesimpulan:

1. Kinerja Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik  pada  Kantor  Dinas  Pendidikan Semarang  Tahun  Ajaran  2005/2006  tidak seperti  yang  diharapkan, sehingga  pada  saat yang dibutuhkan untuk memberi jurnal siswa yang  diterima  di  setiap sekolah  SMP  dan SMA  di  Kota  Semarang  tidak  dapat dihasilkan.
2.  Banyak  factor  yang mempengaruhi  dari kinerja  tersebut,  misalnya  :  kesiapan provider  TI  (PT  SCGI)  yang  tidak mempunyai  perencanaan  yang  matang, dukungan  hardware,  software,  &  brainware masing-masing  sekolah berbeda,  tahapan rekayasa  software  (sosialisasi,  tahap  testing, tahap  implementasi)  tidak  dijalankan  secara benar.
3.  Terjadi  perbedaan  yang  mencolok antar berbagai  sekolah  ditinjau  dari  sisi hardware, s oftware dan brainware.
4.  Usaha  TI  PPD  di  lingkungan  Dinas  Kota Semarang  perlu  didukung  untuk  masamendatang,  karena  akan memberi  manfaat yang besar bagi masyarakat luas.
5.  Dengan  TI  PPD  diharapkan  setiap  siswa yang  berprestasi  dapat  melanjutkan  di sekolah negeri yang dipilihnya, karena ada 2 (dua) buah pilihan.
6.  Sekolah swasta akan memperoleh siswa yang tidak  diterima  di   sekolah  negeri  untuk rangking nilai NEM yang jelek.

Rangkuman dan Hasil Pembelajaran :

1.  Perlu  diupayakan  suatu langkah  yang  tepat dan  terpadu  agar  proyek  TI  PPD  tersebut dapat tetap berlangsung di tahun mendatang.
2.  Perlu ditunjuk tim khusus sejak awal (boleh dari  dalam  atau  luar  lingkungan  dinas pendidikan)  untuk  meneruskan  upaya  TI PPD di tahun mendatang.
3.  Tahapan  dalam  rekayasa  software  harus dijalankan dengan tepat dan benar, sehingga segala  komponen  harus  dilibatkan  sejak awal.
4.  Perlu  diteruskan  usaha untuk  komputerisasi hasil  PPD  di  lingkungan Dinas  Pendidikan Kota  Semarang,  dengan  maksud  untuk pelayanan  yang  prima kepada  masyarakat luas, secara adil dan transparan.
5.  Perlu  diajak  lembaga  pendidikan  komputer di kota Semarang, agar dapat menekan biaya
6.  Perlu  diupayakan  agar hardware,  software, dan  brainware  pada  setipa  sekolah  di  Kota Semarang  tidak  mengalami  perbedaan  yang mencolok.

Sumber: Download disini