Kamis, 27 Desember 2012

BAB 10 MANAJEMEN SUMBER INFORMASI

MANAJEMEN SUMBER INFORMASI 





BAB 1

PENDAHULUAN





1.1 LATAR BELAKANG

     Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan Sistem pengolah data menjadi informasi yang dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan & dapat dikelola seperti halnya sumber lain. IRM (Information Resource Management) merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang berkualitas. CBIS telah menjadi suatu pilihan terbaik dalam pengolahan data, khususnya untuk bidang bisnis. CBIS mengacu pada evolusi sistem berbsis komputer yang memperlihatkan perkembangan teknologi SIM.

1.2 RUMUSAN MASALAH
  1. Berbagai Pandangan Tentang IRM
  2. Informasi Sebagai Sumber Strategis
  3. Perencanaan Strategis Untuk Sumber-Sumber Informasi
  4. Manajemen dan Strategi End User Computing

1.3 TUJUAN

   Agar mengerti peran potensial informasi strategis dalam memberikan keuntungan bagi perusahaan.




BAB 2


PEMBAHASAN



2.1 Pandangan Tentang IRM

   Informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan dan dapat dikelola seperti halnya sumber lain.IRM (Information Resource Management) merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang berkualitas. IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan, peralatan dan manajemen.

Definisi
IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan, peralatan & manajemen.

Tipe-tipe dari sumber informasi :
Informasi umum, informasi dari para spesialis, para pemakai, fasilitas-fasilitas, database, software, hardware.

2.2 Informasi sebagai sumber strategis

                 Informasi merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan keuntungan kompetitif. Caranya : Dengan memfokuskan pada pelanggan & membangun sistem informasi yang bisa meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen lingkungannya.
Arus Informasi antara perusahaan dan pelanggan : Informasi yang menerangkan kebutuhan produk, Informasi yang menerangkan penggunaan produk, Informasi yang menerangkan kepuasan produk
Keuntungan kompetitif dicapai apabila :
  •  Terjalinnya hubungan yang baik antara elemen-elemen
  •  Diperlukan arus informasi dengan semua elemen-elemen lingkungannya
  •  Pentingnya efisiensi operasi internal

IOS (Interorganizational Information System)
  • IOS merupakan sistem informasi yang digunakan oleh lebih dari satu perusahaan
  • IOS fasilitator bertugas : menunjukkan para peserta bahwa dengan bekerja dalam sistem tsb mereka akan memperoleh keuntungan kompetitif.

CIO (Chief Information Officer)
  •  Kepala bagian Informasi turut berperan dalam pembuatan keputusan penting dalam perusahaan & memberi laporan langsung ke eksekutif.
  •  Sebutan lain dari CIO : Direktur SIM, Vice President SIM
  • Tugas CIO :
- Mempelajari bisnis & teknologinya
- Menjalin kemitraan dengan unit bisnis & manajemen
- Fokus memperbaiki proses bisnis dasar
- Memperkirakan biaya sistem informasi dalam bisnis
- Membangun kredibilitas dengan mengirim service yang terpecaya.


Jika informasi akan digunakan sebagai untuk mendapatkan keuntungan kompetitif.ada tiga tahap yaitu :

1. ERA PRA-PERENCANAAN IS STRATEGIS
Yaitu perencanaan sumber informasi yang pertama dilakukan oleh manjer dari unit pelayanaan informasi.

2. ERA SPIR AWAL
Yaitu melakukan pedekataan atau cara top-down terhadap perencanaan dengan menyari bahwa langkah pertama adalah menentukan tujuan organisasi.

3. ERA MODERN
Yaitu mengunakan sumber –sumber informasinya,namun status sumber-sumber tersebut juga mempengaruhi rencana strategis dari keseluruhan organisasi.

2.3 Perencanaan Strategis Untuk Sumber-Sumber Informasi

      Perencanaan strategic merupakan perencanaan yang paling memerlukan perhatian. Karena memerlukan perkiraan yang matang untuk dapat mencapai tujuan organisasi pada masa sekarang dan akan datang.
Gagasan utama dari SPIR adalah adanya hubungan antara tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan sumber-sumber informasi. Sumber-sumber informasi harus digunakan untuk pencapaian tujuan.
Perencanaan yang digunakan Top Down :
Langkah pertama adalah menentukan tujuan organisasi kemudian direncanakan aktifitas setiap unit perusahaan.

  •  Pendekatan-pendekatan Top Down :
1. BSP IBM (Business System Planning)
Pendekatan studi total
Setiap manajer diinterview untuk menentukan kebutuhan informasi, kemudian sistem diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan informasi.

2. CSF (Critical Success Factor)
Perencanaan sumber informasi dengan mengidentifikasi kunci keberhasilan yang nenentukan keberhasilan dan kegagalan

3. Transformasi susunan strategis
Misi, Tujuan, strategi dari perusahaan merupakan dasar tujuan, batasan, strategi perencanaan sistem.
Proses pentransformasian dari susunan strategi organisasi menjadi susunan strategi SIM dinamakan proses perencanaan strategi SIM.

2.4 Manajemen dan Strategi End User Computing

         Tugas perusahan adalah untuk menetapkan kebijaksanaan End User Computing yang memberikan fleksibitas kepada pemakai untuk melakukan inovasi dalam pengunaan computer.namun juga harus menentapkan kotrol untuk memastikan bahwa penggunaan tersebut mendukung tujuan perusahaan.
Jenis end user:
· End user non programan
· User tingkat perintah
· Programmer end user
· Personel pendukung fungsional
· Personel pendukung komputerisasi end user
· Programmer DP
Suatu strategi yang telah terkenal adalah penetapan atau pembangunan pusat informasi. Ini merupakan pemecahan yang dapat diimplementasikan dengan cepat,namun hal ini harus diikuti oleh perubahan-perubahan yang mendasar dari sifat-sifat yang telah permanen. Suatu contoh perubahan yang mendasar ini adalah bahwa pelayanan informasi melepaskan tugas sebagai sumber pemrosesan dan ia diberi tugas khusus untuk mengontrol jaringan.


BAB 3

PENUTUP


3.1 Kesimpulan 
       
            Kita bisa melihat bahwa perencanaan informasi semakin menjadi kepentingan yang strategis. Rencana pertamanya dikembangkan atau dibuat dalam bagian pelayanan informasi, yang secara tak langsung usaha ini mendukung perusahaan dalam mencapai misinya. Bilapendekatan ini atau cara ini menghasilkan system yang terpisah, maka perusahaan harus menjalankan rencana induk untuk membuat integrasi. Usaha pertama yang mendasarkan rencana informasi pada tujuan perusahaan ini menghasilkan berbagai macam pendekatan –BSP IBM, CSF, transformasi susunan strategi, dan siklus hidup yang diperluas. Perencanaan strategi untuk sumber informasi era modern didasarkan pada hubungan sirkulasi antara perencanaan perusahaan dan perencanaan informasi masing-masing saling mempengaruhi.

3.2 Daftar Pustaka 

      1.http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/sisteminformasimanajemen/bab19_manajemen_sumber_informasi.pdf
2.http://robi-learning.blogspot.com/2012/01/manajemen-sumber-informasi-irm.html



Kamis, 29 November 2012

BAB 9 : SIKLUS HIDUP SISTEM

SIKLUS HIDUP SISTEM




BAB 1

PENDAHULUAN





1.1 Latar Belakang

                   Sistem Informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah data (yang biasanya meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan manusia untuk menghasilkan informasi. Jadi sistem informasi bukan hanya aplikasi perangkat lunak. Sistem Informasi ada pada hampir setiap perusahaan atau instansi untuk mendukung kegiatan bisnis mereka sehari-hari. Biasanya porsi pengerjaan pengembangan sistem informasi diserahkan kepada orang-orang yang bekerja di bidang Teknologi Informasi.
Dalam membangun suatu sistem informasi (dalam hal ini lebih mengacu kepada pengertian aplikasi perangkat lunak) digunakan metode Siklus Hidup dan Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle atau SDLC). SDLC terdiri dari sejumlah tahapan yang dilaksanakan secara berurutan. Secara umum tahapan dari SDLC adalah Perencanaan, analisis, rancangan, penerapan dan penggunaan. Namun pada prakteknya hal ini tidaklah selalu mulus untuk dilaksanakan. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan sistem informasi. Terutama adalah pada faktor manusia yang terlibat. Dari pihak pengembang, kurangnya keahlian dan pengalaman bisa menyebabkan kesalahan dalam satu tahapan sehingga menyebabkan siklus ini harus diulangi dari tahapan yang salah. Bisa terjadi bahwa siklus ini dilakukan sampai berulang-ulang. Dari pihak pengguna, idealnya perlu bersama-sama dengan pihak pengembang untuk memahami sistem informasi mulai dari awal siklus hidup pengembangan sistem. Apabila perlu dilakukan revisi dan pengulangan tahapan siklus hidup pengembangan sistem.




2.2 Rumusan Masalah

· Bagaimana definisi dari siklus hidup system
· Tahap-tahap apa saja yang dilalui oleh suatu system dalam aplikasinya pada suatu perusahaan

2.3 Tujuan

        Mahasiswa memahami konsep siklus hidup sistem



BAB 2


PEMBAHASAN


2.1 Dasar perencanaan system informasi berbasis komputer

                SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana(planning), analisa (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).


2.2 Siklus hidup sistem

1. Fase Perencanaan

- Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem informasi baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi.
- Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.
- Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk mendukung pengembangan sistem.
- Menentukan lingkup dari proyek
- Mengenali berbagai area permasalahan potensial
- Mengatur urutan tugas
- Memberikan dasar untuk pengendalian

2. Fase Analisis dan Desain

• Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem;definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.
• Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis sistem.
• Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.
• Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk mengembangkan suatu sistem baru.
• Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.
• Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.
• Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta setuju.

3. Fase Implementasi

• Sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.
• Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru.
• Laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu:
• Rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau Program and Evaluation Review Technique (PERT) Chart.
• Penjadwalan proyek dan teknik manajemen.


4. Fase Operasi

      Para penyebaran sistem mencakup perubahan dan perangkat tambahan sebelum dekomisioning atau matahari terbenam dari sistem. Mempertahankan sistem ini merupakan aspek penting dari SDLC. Sebagai personil kunci perubahan posisi dalam organisasi, perubahan baru akan dilaksanakan, yang akan membutuhkan update sistem.

2.3 Protoyping


         Prototyping perangkat lunak (software prototyping) atau siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping) adalah salah satu metode siklus hidup sistem yang didasarkan pada konsep model bekerja (working model). Tujuannya adalah mengembangkan model menjadi sistem final. Artinya sistem akan dikembangkan lebih cepat daripada metode tradisional dan biayanya menjadi lebih rendah. Ada banyak cara untuk memprotoyping, begitu pula dengan penggunaannya. Ciri khas dari metodologi adalah pengembang sistem (system developer), klien, dan pengguna dapat melihat dan melakukan eksperimen dengan bagian dari sistem komputer dari sejak awal proses pengembangan.
Dengan prototype yang terbuka, model sebuah sistem (atau bagiannya) dikembangkan secara cepat dan dipoles dalam diskusi yang berkali-kali dengan klien. Model tersebut menunjukkan kepada klien apa yang akan dilakukan oleh sistem, namun tidak didukung oleh rancangan desain struktur yang mendetil. Pada saat perancang dan klien melakukan percobaan dengan berbagai ide pada suatu model dan setuju dengan desain final, rancangan yang sesungguhnya dibuat tepat seperti model dengan kualitas yang lebih bagus.
Protoyping membantu dalam menemukan kebutuhan di tahap awal pengembangan, terutama jika klien tidak yakin dimana masalah berasal. Selain itu protoyping juga berguna sebagai alat untuk mendesain dan memperbaiki user interface – bagaimana sistem akan terlihat oleh orang-orang yang menggunakannya.
Salah satu hal terpenting mengenai metodologi ini, cepat atau lambat akan disingkirkan dan hanya digunakan untuk tujuan dokumentasi. Kelemahannya adalah metode ini tidak memiliki analisa dan rancangan yang mendalam yang merupakan hal penting bagi sistem yang sudah kokoh, terpercaya dan bisa dikelola. Jika seorang pengembang memutuskan untuk membangun jenis prototipe ini, penting untuk memutuskan kapan dan bagaimana ia akan disingkirkan dan selanjutnya menjamin bahwa hal tersebut telah diselesaikan tepat pada waktunya.



BAB 3


PENUTUP



3.1 Kesimpulan

              Siklus Hidup Sistem dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana (planning), analisa (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).


3.2 Daftar Pustaka

• (http://www.scribd.com/doc/28593896/SIKLUS-HIDUP-SISTEM)
• http://vistarani.blogspot.com/2010/04/tahapan-implementasi-sistem-informasi.html
• http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_Hidup_Pengembangan_Sistem
• http://en.wikipedia.org/wiki/Systems_development_life-cycle

Bab 8: KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI



 KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI



BAB 1


PENDAHULUAN




1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
                     Ketika pemerintah dan industri semakin sadar akan kebutuhan untuk menjaga keamanan sumber daya informasinya, perhatian khususnya difokuskan untuk melindungi perangkat keras dan data sehingga muncul istilah keamanan system. Fokus yang sempit ini perlahan-lahan meluas sehingga tidak hanya mencakup perangkat keras dan data tetapi juga termasuk perangkat lunak, fasilitas komputer, dan personel perusahaan.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

                   Kontrol dibentuk ke dalam CBIS operasional untuk membuatnya aman. Namun demikian, untuk menetapkan kontrol tersebut manajemen tidak usah menunggu sampai fase operasi. Kontrol dimulai pada fase perencanaan dan terus berlanjut sampai melewati seluruh siklus hidup.


1.3 TUJUAN PENULISAN

                   Memahami peranan yang dilakukan oleh kontrol dalam mencapai dan memelihara keamanan komputer serta mempunyai pemahaman yang lebih baik mengenai bagaimana manajer dapat mengontrol proses pengembangan CBIS.



BAB 2


PEMBAHASAN





2.1 PENTINGNYA PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI

            Pengendalian yang dimaksud dalam makalah ini adalah sejauh mana pengendalian aplikasi mempunyai peran dalam mencegah dan mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan  . Sebuah pengendalian dikatakan berhasil ketika kesalahan-kesalahan dapat diminimalisir.
Betapa pentingnya informasi dalam kehidupan manusia, sehingga informasi yang datang tidak boleh terlambat , tidak boleh bias(berat sebelah) harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan relevan dengan penggunanya,sehingga informasi tersebut menjadi informasi yang berkualitas dan berguna bagi pemakainya. Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas perlu dibangun sebuah sistem informasi sebagai media pembangkitnya. Sistem informasi merupakan cara menghasilkan informasi yang berguna . informasi yang berguna akan mendukung sebuah keputusan bagi pemakainya.
Pendekatan sistem adalah suatu prosedur langkah demi langkah yang digunakan dalam memecahkan masalah. Tiap langkah mencakup satu keputusan atau lebih, dan untuk tiap keputusan diperlukan informasi.

   A.Pengendalian dalam sistem

Pengendalian dalam sebuah sistem pada dasarnya berarti menjaga agar sistem beroperasi dalam batas prestasi tertentu. Sebuah sistem yang berada dalam kendali  akan beroperasi dalam batas  toleransi yang telah ditentukan.
Keluaran dari sebuah sistem kadang-kadang tidak sesuai dengan keluaran yang semestinya (standar), hal ini membutuhkan pengendalian melalui sistem umpan balik untuk mencari gangguan-gangguan yang menghambat, sehingga terjadi hal seperti itu.
Agar sistem umpan balik itu dapat berjalan baik maka sistem harus memiliki standar keterukuran keluaran, sensor yang dapat menangkap kondisi setiap keluaran, alat yang dapat membandingkan keluaran yang terjadi dengan keluaran standar, serta alat yang bergerak mengoreksi masukan. Oleh karena sistem keorganisasian mempunyai sifat terbuka, berbagai kemungkinan gangguan bisa terjadi dan tidak terduga. Mengingat hal itu manajer harus mampu dan siap menghadapi segala kemungkinan gangguan dalam hal inilah berlaku “hukum variasi kebutuhan pengendalian”. Tentu saja tidak seluruh tanggapan korektif dari sistem umpan balik harus diterima, hal ini akan tergantung kepada kepentingan organisasi, karena itu berlaku fungsi penyaringan. Artinya hal-hal yang tidak prinsipil dan tidak terlalu mengganggu jalannya organisasi tanggapan korektif bisa diabaikan.
Adapun beberapa unsur pengendalian adalah sebagai berikut :
  1. suatu standar yang memmemperincikan prestasi yang diharap.hal ini besa berupa anggaran prosedur pengoperasian,atau suatu algoritma keputusan.
  2. suatu ukuran prestasi aktual.
  3. suatu perbandingan antara prestasi yang diharapkan dan nyata.
  4. suatu laporan penyimpangan pada sebuah unit pengendalian, misalnya seorang manajer
  5. suatu rangkaian tindakan yang diambil unit pengendalian untuk mengubah prestasi mendatang kalau saat ini ada keadaan yang kurang menguntungkan disertai serangkaian aturan keputusan untuk pemilihan jawaban yang tepat.
I. Pengertian Sistem

Sistem informasi dengan pendekatan sistem manusia/mesin akan memadukan dua unsur, yaitu unsur manusia dengan unsur mesin. Sistem manusia merupakan sistem terbuka dan probabilistik, sedangkan sistem mesin atau komputer merupakan sistem relatif tertutup dan deterministik.
Dengan memadukan dua sistem dengan karakter yang berbeda; maka akan terjadi saling mengisi dan saling melengkapi, sehingga bila salah satu sistem tidak ada, sistem informasi tidak akan jalan; meskipun dalam pelaksanaannya terdapat berbagai jenis kombinasi dari kedua unsur tersebut.
Untuk lebih memahami karakteristik sistem dengan segala seluk-beluk yang terdapat di dalamnya, dilakukan dengan pengunsuran (factoring), dengan demikian akan dapat diketahui sampai bagian-bagian yang sekecil-kecilnya. Dalam menganalisis sistem yang besar dengan jumlah subsistem dan interface yang sangat banyak, akan sangat rumit dilakukan, Untuk menyederhanakan sistem yang besar itu biasa dilaksanakan dengan simplifikasi dan pemisahan.
Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian yang bergabung untuk satu tujuan. Model dasarnya adalah masukan, pengolahan, dan keluaran, tetapi dapat pula dikembangkan hingga menyertakan pula penyimpanan. Sistem dapat terbuka atau tertutup, tetapi sistem informasi biasanya adalah sistem terbuka, berarti menerima beberapa masukan tak terkendali dari lingkunganya.
Beberapa jenis sistem adalah :
1. Sistem Deterministik dan Probabilistik
Disebut deterministik jika sebuah sistem beroperasi dalam cara yang dapat diramalkan secara tepat.
Disebut probabilistik jika sistem masih ada kemungkinan-kemungkinan dan ada sedikit kesalahan atas ramalan terhadap jalannya sistem.
2. Sistem Tertutup dan Terbuka
Sistem tertutup tidak bertukar materi, informasi atau energi dengan lingkungannya.
Sistem terbuka mengadakan penukaran informasi, materi atau energi dengan lingkungannya.
3. Sistem Manusia/ Mesin
Ada berbagai kemungkinan untuk mengadakan kombinasi antara manusia dan mesin . sistem manusia/mesin dapat mengandalkan mesin dan memakai manusia hanya sebagai monitor atau operasi mesin. Atau pada ekstrim lain, sebuah sistem dapat menekankan pada manusia sehingga mesin hanya melaksanakan peran pendukung seperti menyediakan perhitungan atau mencari data.

II. Pengertian  Informasi
                Terdapat perbedaan tentang pengertian informasi dalam percakapan sehari-hari dengan yang digunakan pada sistem informasi manajemen. Pada sistem informasi, istilah informasi mempunyai karakter tersendiri, diantaranya memiliki nilai dalam prosses pengambilan keputusan. Sehubungan dengan itu informasi dapat diartikan sebagai data mentah, data tersusun, atau kapasitas sebuah saluran komunikasi. Selain itu informasi dapat memperkaya penyajian, atau mempunyai nilai kejutan, yaitu mengungkapkan sesuatu yang penerimanya tidak tahu atau tidak menyangka sebelumnya.
Informasi dapat mengurangi ketidakpastian, karena informasi dapat mengubah kemungkinan-kemungkinan hasil yang diharapkan melalui sebuah keputusan. Berdasar-kan pada hal-hal tersebut di atas, maka informasi dalam SIM dapat didefinisikan sebagai berikut: Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau yang akan datang.
Suatu informasi bisa merupakan bahan jadi bagi pengambil keputusan tahapan tertentu, tetapi bisa pula merupakan bahan mentah bagi pengambil keputusan untuk tahapan berikutnya.
Definisi umum untuk “informasi” dalam pemakaian system informasi adalah sebagai berikut : Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.
Informasi, dalam lingkup sistem informasi, memiliki beberapa ciri :
  1. Benar atau salah. Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.
  2. Baru. Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.
  3. Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.
  4. Korektif. Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi salah atau palsu sebelumnya.
  5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tersebut.
Adapun fungsi-fungsi  informasi adalah sebagai berikut :
  1. Untuk meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai
  2. Untuk mengurangi ketidakpastian  dalam proses pengambilan keputusan  pemakai
  3. Menggambarkan  keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal.

III.Jenis-jenis sistem informasi
              Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan bisnis. Oleh sebab itu jenis sistem informasi adalah sebagai berikut : Transaction Processing System (TPS) berfungsi pada level organisasi; Office Automation System (OAS) dan pendukung Knowledge Work System (KWS) yang bekerja pada level knowledge. Sistem-sistem pada level yang lebih tinggi meliputi Sistem Informasi Manajemen (SIM), dan Decision Support System(DSS). Sistem ahli  menerapkan keahlian pembatasan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan khusus dan terstruktur. Pada level manajemen strategis kita menemukan Executive Support System  (ESS), Group Decision Support System (GDSS), dan yang lebih umum dijelaskan sebagai Computer Supported Collaboration Work Systems (CSCWS) yang membantu para pembuat keputusan untuk beranekaragaman organisasi tak terstruktur atau semi terstruktur.
1. Transaction Processing System (TPS)
Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara manual.
Transaction Processing System merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali.
2. Office Automation System (OAS) dan Knowledge Work System (KWS)
Office Automation System (OAS) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informsi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau untu memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan, dengan  organisasi dan, kadang-kadang, diluar itu. Aspek-aspek OAS yang sudah kita kenal seperti word proessing, spreadsheets, destop, publishing, electronic scheduling dan komunikasi melalui voice mail, email, dan video confrencing.
Knowledge Work System (KWS)   mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sisitem Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan Transaction Processing Systems; melainkan semua SIM mencakup pengolahan transaksi. SIM adalah sistem informasi yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia dan komputer. Dengan bantuan manusia, perangkat lunak (program komputer) dan perangkat keras (komputer, printer, dan lain-lain) agar berfungsi dengan baik, SIM mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Transaction Processing Systems, termasuk analisis keputusan dan pembuatan keputusan.
Untuk mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis data biasa. Basis data menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna menginterprestasikan dan menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan output informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. SIM juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski tidak berupa suatu struktur tunggal.
4. Decision Support System (DSS)
Kelas sistem informasi terkomputerisasi pada level yang lebih tinggi adalah Decision Support System (DSS). DSS hampir sama dengan SIM tradisional kerena keduanya sama-sama tergantung pada basis data sebagai sumber data. DSS berangkat dari SIM tradisional kerena menekankan pada fungsi mendukung pembuatan keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual masih wewenang eklusif pembuat keputusan. DSS lebih sesuai untuk orang-orang atau kelompok yang menggunakannya daripada SIM tradisional.


2.2 Tugas Pengendalian Dalam Sistem Informasi Yang Terdiri Dari : 

A.Kontrol proses pengembangan.

            Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok. Untuk memastikan bahwa CBIS yg diimplementasikan dpt memenuhi kebutuhan pemakai atau berjalan sesuai rencana
1. Fase Perencanaan
Mendefinisikan tujuan dan kendala
2. Fase Analisis & Disain
Mengidentifikasi kebutuhan informasi
Menentukan kriteria penampilan Menyusun disain dan standar operasi CBIS
3. Fase Implementasi
Mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima Memastikan apakah memenuhi criteria penampilan Menetapkan prosedur utk memelihara CBIS
4. Fase Operasi & Kontrol
Mengontrol CBIS selagi berevolusi selama fase SLC
Memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan 



B.KONTROL DESAIN SISTEM

          Tujuan untuk memastikan bahwa disainnya bisa meminimalkan kesalahan,
mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya.
Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai atau
manfaat adalah tingkat pengurangan resiko.
I. Permulaan Transaksi (Transaction Origination)
Perekaman satu elemen data/lebih pada dokumen sumber
1. Permulaan Dokumentasi Sumber
Perancangan dokumentasi
Pemerolehan dokumentasi
Kepastian keamanan dokumen
2. Kewenangan
Bagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
3. Pembuatan Input Komputer
Mengidentifikasi record input yang salah dan memastikan semua data input
diproses
4. Penanganan Kesalahan
Mengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record yg
telah dikoreksi ke record entry
5. Penyimpanan Dokumen Sumber
Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisi
bagaimana dapat dikeluarkan



C.Kontrol pengoperasian sistem.

            Kontrol pengoperasian sistem dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dan
keamanan. Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan
menjadi 5 area :
1. Struktur organisasional
Staf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis,
Programmer, dan Personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya
mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.
2. Kontrol perpustakaan
Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana
didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan
media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses
perpustakaan media hanyalah pustakawannya.
3. Pemeliharaan Peralatan
Orang yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer
(CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang
terjadwal / yang tak terjadwal.
4. Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas
Untuk menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang
computer harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan
penguncian ruang peralatan dan komputer.
5. Perencanaan disaster
i. Rencana Keadaan darurat
Prioritas utamanya adalah keselamatan tenaga kerja perusahaan
ii. Rencana Backup
Menjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari ketika
terjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal.
iii. Rencana Record Penting
Rencana ini mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat penyimpanan
kopi duplikat.
iv. Rencana Recovery
Rencana ini mengidentifikasi sumber-sumber peralatan pengganti, fasilitas
komunikasi da pasokan-pasokan.

  • MENGAMANKAN SUMBER DAYA INFORMASI
Perusahaan melakukan investasi besar dalam sumber daya informasinya
Sumber daya tersebar di seluruh organisasi dan tiap manajer bertanggungjawab atas
sumber daya yang berada di areanya, membuat mereka aman dari akses yang tidak
sah
Manajemen dan Sistem Informasi Manajemen 1, Pertemuan Ke-13
Noviyanto, ST Halaman 4
KEAMANAN SISTEM
Tujuan Keamanan Sistem (System Security)
1. Kerahasiaan
Perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari pengungkapan kepada
orang-orang yang tidak berhak
2. Ketersediaan
Tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yg berwenang untuk
menggunakannya terutama bagi subsistem CBIS yang berorientasi informasi SIM, DSS
dan SP
3. Integritas
Semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang
diwakilinya.

  • ANCAMAN KEAMANAN
1. Pengungkapan tidak sah dan pencurian
Jika database dan software tersedia bagi orangorang yang tidak berwenang untuk
mendapatkan aksesnya, hasilnya dapat berupa kehilangan informasi
2. Penggunaan tidak sah
Orang-orang yang biasanya tidak berhak menggunakan sumber daya perusahaan
3. Penghancuran tidak sah dan penolakan jasa Orang dapat merusak / menghancurkan
hardware dan software menyebabkan terhentinya operasi komputer perusahaan
4. Modifikasi tidak sah
5. Jenis modifikasi yang sangat mencemaskan disebabkan oleh sotware yang merusak
yang terdiri dari program lengkap/segmen kode yg melaksanakan fungsi yang tidak
dikehendaki pemilik system
Dasar untuk keamanan terhadap ancaman oleh oangorang yang tidak berwenang adalah
pengendalian akses karena jika orang tidak berwenang ditolak aksesnya ke sumber daya
informasi, perusakan tidak dapat dilakukan
  • PENGENDALIAN AKSES
1. Identifikasi pemakai (User Identification)
Pemakai mula-mula mengidentifikasi diri sendiri dengan menyediakan sesuatu yang
diketahuinya seperti kata sandi
2. Pembuktian keaslian pemakai (User Authentication)
Pemakai membuktikan haknya atas akses dengan menyediakan sesuatu yang
menunjukkan bahwa dialah orangnya, seperti tanda tangan
3. Otorisasi pemakai (User Authorization)
User Identification dan User Authentication menggunakan profil pemakai / penjelasan
mengenai pemakai yang berwenang User Authorization menggunakan file
pengendalian akses yang menentukan tingkat-tingkat akses yang tersedia untuk tiap
pemakai
Suatu AUDIT LOG disimpan untuk semua kegiatan pengendalian akses seperti tanggal,
jam serta identifikasi terminal. LOG digunakan untuk menyiapkan laporan keamanan.





BAB 3


PENUTUP



3.1 Kesimpulan

                    Keamanan adalah proteksi/perlindungan sumber-sumber fisik dan konseptual dari bahaya alam dan manusia.
6 cara untuk menembus keamanan data dan Informasi yaitu ACCIDENTAL & INTERNATIONAL yang masing-masing terdiri dari modification, destruction & dislosure. Pengendalian Sistem Informasi yaitu kegiatan-kegiatan yang dilakukan manajer system informasi untuk meyakinkan bahwa pengendalian-pengendalian di dalam system teknologi informasi masih tetap dilakukan dan masih efektif dalam mencegah ancaman dan gangguan terhadap system informasi.  Tujuan pengontrolan adalah untuk memastikan bahwa CBIS telah diimplementasikan seperti yang direncanakan, system beroperasi seperti yang dikehendaki, dan operasi tetap dalam keadaan aman dari penyalahgunaan atau gangguan Properti Sistem Yang Memberikan Keamanan.




3.2 Daftar Pustaka

http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_8000/title_keamanan-dan-kontrol-sistem-informasi/
http://chochokye.wordpress.com/2009/12/19/keamanan-dan-kontrol-sistem-informasi-2/

Bab 7: KOMUNIKASI DATA


   KOMUNIKASI DATA




BAB I


PENDAHULUAN


1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Karena skala operasi bisnis bertambah luas, maka diperlukan pengumpulan data dan penyebaran keputusan dalam area yang lebih luas. Hardware dan software komunikasi data memungkinkan komputer untuk melakukan tugas tersebut.
Model dasar yang menggambarkan komunikasi antara amanusia dapat digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari komunikasi data. Konfigurasi jaringan ini terdiri atas berbagai jenis dan salah satu konfigurasi yang paling terkenal yaitu local area network (LAN).

1.2. PERUMUSAN MASALAH
Bab ini akan membahas tentang bagaimana komunikasi data dapat memberikan sumber komputerisasi kepada setiap orang dalam organisasi dan bagaimana ia dapat mempermudah kebijaksanaan dari pembuatan keputusan sentralisasi dan desentralisasi.


1.3. TUJUAN PENULISAN
Setelah mempelajari tulisan ini kita akan mempunyai pemahaman mengenai terminologi komunikasi dasar yang anda perlukan untuk bekerja sama dengan spesialis dalam mengembangkan CBIS berdasarkan komunikasi, Mengetahui bagaimana model komunikasi dasar yang menjelaskan komunikasi manusia juga berlaku untuk komunikasi data yang menggunakan peralatan komputerisasi, serta dapat mengenal hardware dan software yang digunakan dalam jaringan komunikasi data bisnis tertentu.




BAB 2


PEMBAHASAN


KOMUNIKASI DATA

               komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet

  • Secara umum ada dua jenis komunikasi data, yaitu:
  1. Melalui Infrastruktur Terestrial 
         Menggunakan media kabel dan nirkabel sebagai aksesnya. Membutuhkan biaya yang tinggi untuk membangun infrastruktur jenis ini. Beberapa layanan yang termasuk teresterial antara lain: Sambungan Data Langsung (SDL), Frame RelayVPN MultiService dan Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).

      2.  Melalui Satelit 

        Menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses satelit lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan dibangunnya infrastruktur terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk berlangsungnya proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun Outage) dan yang paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali.
MODEL DASAR KOMUNIKASI

        Dalam bentuk sederhana, komunikasi berbasis komputer memiliki tiga tingkatan. Tingkat tertinggi, tingkat yang terdekat dengan pemakai, yaitu tingkat aplikasi. Ini bisa berupa perangkat lunak untuk mengirim e-mail melalui internet. Tingkat selanjutnya adalah tingkat komputer yang membawa pesan e-mail itu ke saluran komunikasi. Tingkat terendah adalah saluran komunikasi kabel-kabel yang mentransmisikan pesan ke komputer lain di internet.

  • Topologi jaringan

Topologi jaringan komputer adalah bentuk perancangan baik secara fisik maupun secara logik yang digunakan untuk membangun sebuah jaringan komputer. Ada 3 Topologi dasar jaringan komputer, yaitu sebagai berikut:

1. Topologi Bus

Pada topologi linear bus semua PC (terminal) dihubungkan pada jalur data (bus) yang berbentuk garis lurus (linear). Sehingga, data yang dikirim akan melalui semua terminal pada jalur tersebut. Jika alamat data tersebut sesuai dengan alamat yang dilalui, maka data tersebut akan diterima dan diproses. Namun, jika alamat tidak sesuai, maka data akan diabaikan oleh terminal yang dilalui dan pencarian alamat akan diteruskan hingga ditemukan alamat yang sesuai.

Kelebihan:

 hemat kabel

 mudah dikembangkan

 tidak membutuhkan kendali pusat

 layout kabel sederhana

 penambahan dan pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.

Kelemahan:

 deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil

 kepadatan lalu lintas tinggi

 keamanan data kurang terjamin

 kecepatan akan menurun bila jumlah user (pemakai) bertambah

 diperlukan repeater untuk jarak jauh

2. Topologi Ring

Pada topologi ring semua PC (terminal) dihubungkan pada jalur data (bus) yang membentuk lingkaran. Sehingga, setiap terminal dalam jaringan saling tergantung. Akibatnya, apabila terjadi kerusakan pada satu terminal, maka seluruh jaringan akan terganggu.

Kelebihan:

 hemat kabel

 tidak perlu penanganan bundel kabel khusus’

 dapat melayani lalu lintas data yang padat

Kelemahan:

 peka kesalahan

 pengembangan jaringan lebih kaku

 lambat

 kerusakan pada media pengirim/ terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan

3. Topologi Star

Pada topologi star semua PC (terminal) dihubungkan pada terminal pusat (server) yang menyediakan jalur komunikasi khusus untuk terminal yang akan berkomunikasi. Sehingga, setiap pengiriman data yang terjadi akan melalui terminal pusat.

Kelebihan:

 paling fleksibel karena pemasangan kabel mudah

 penambahan atau pengurangan terminal sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan yang lain

 kontrol terpusat sehingga memudahkan dalam deteksi dan isolasi kesalahan serta memudahkan pengelolaan jaringan

Kelemahan:

 boros kabel

 kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

 perlu penanganan khusus bundel kabel


Selain ketiga topologi dasar di atas juga terdapat topologi lainnya yang merupakan hasil pengembangan dari ketiga topologi tersebut. Topologi yang lainnya tersebut, antara lain:

1. tree/ hierarkis –merupakan hasil dari gabungan topologi bus dan star yang bentuknya seperti pohon bercabang;

2. mesh –merupakan hasil dari gabungan topologi bus, star, dan ring;

3. web –setiap terminal dalam topologi ini dapat saling berhubungan dengan terminal lainnya melalui beberapa link


KOMUNIKASI DATA KOMPUTER
 
     Suatu sistem komunikasi data dapat berbentuk offline communication system (sistem komunikasi offline) atau online communication system (sistem komunikasi online). Sistem komunikasi data dapat dimulai dengan sistem yang sederhana, seperti misalnya jaringan akses terminal, yaitu jaringan yang memungkinkan seorang operator mendapatkan akses ke fasilitas yang tersedia dalam jaringan tersebut. Operator bisa mengakses komputer guna memperoleh fasilitas, misalnya menjalankan program aplikasi, mengakses database, dan melakukan komunikasi dengan operator lain. Dalam lingkungan ideal, semua fasilitas ini harus tampak seakan-akan dalam terminalnya, walaupun sesungguhnya secara fisik berada pada lokasi yang terpisah.



PERALATAN KOMUNIKASI DATA
  1. Personal Computer (PC) : untuk server dan workstation. 
  2. Media Transmisi : berupa kabel yang berfungsi untuk mentransmisikan data. 
  3. Network Interface Cars : sebagai pengatur proses pengiriman dan penerimaan data. 
  4. Konektor : sebagai penghubung antara media transmisi ke peralatan. 
  5. Software Jaringan : untuk mengatur akses data antar user dalam jaringan. 
  6. Software Aplikasi : program aplikasi yang digunakan untuk keperluan organisasi. 
  7. Storage Device : berupa harddisk yang berfungsi untuk menyimpan software jaringan, software aplikasi dan data. 

SOFTWARE KOMUNIKASI DATA

      1.Software dalam Host
  Software datacom dalam Host disebut Telecoummunication monitor

      2.Kemampuan TCM 
 Menempatkan pesan dalam urutan tertentu sesuai dengan prioritasnya
 Menjalankan fungsi keamanan dengan memelihara log aktifitas bagi tiap terminal
 Sebagai interface antara jaringan datacom dan DBMS
 Menangani gangguan dalam pemrosesan

      3. Software dalam Front-End Processor
                 Software datacom dalam front-end processor disebut Network Control Program atau NCP

MANAJER JARINGAN
              Manajer jaringan adalah orang yang bertanggungjawab merencanakan, menerapkan, mengoperasikan, dan mengendalikan jaringan komunikasi data pada perusahaan. Para spesialis ini dapat mencakup analisis jaringan yang melaksanakan fungsi yang sana seperti analisis sistem, hanya terbatas pada sistem yang beorientasi komunikasi, analis perangkat lunak yang memprogram dan memelihara perangkat lunak komunikasi data dan teknisi komunikasi data yang ahli dalam perangkat keras komunikasi data.


PERAN DATACOM ( KOMUNIKASI DATA ) DALAM PEMECAHAN MASALAH
• Dengan jaringan komunikasi data yang baik, suatu perusahaan dapat mengejar strategi pengambilan keputusan sentralisasi atau desentraliasi.

• Pada sentralisasi pengambilan keputusan, semua keputusan penting dibuat oleh manajemen puncak di kantor pusat.

• Pada desentralisasi pengambilan keputusan, manajemen puncak mendelegasikan wewenang untuk membuat keputusan kepada manajer tingkat yang lebih bawah.





DAFTAR PUSTAKA

Jumat, 12 Oktober 2012

Bab 6 : DATABASE

DATABASE




BAB 1


PENDAHULUAN





1.1.Latar Belakang

        Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah dan mengambil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data.
Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan Daya saing perusahaan tersebut. Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada. Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis data antara lain semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan penjadwalan penerbangan, proses regristasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan, pembelian dan pencatatan data barang pada perusahaan dagang, pencatatan data pegawai beerta akrifitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu perusahaan, dan sebagainya. Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan, mencari jumlah stok penjualan, mencari jumlah stok yang tersedia, barang apa yang paling lakudijual pada bulan ini, dan berapa laba bersih perusahaan dapat diketahui dengan mudah dengan basis data. Pada perpustakaan, adanya aplikasi pencarian data buku berdasarkan judul, pengarang atau kriteria lain dapat mudah dilakukan dengan basis data. Pencarian data peminjam yang terlambat mengembalikan juga mudah dilakukan sehingga bisa dibuat aplikasi pembuatan surat berdasarkan informasi yang tersedia.


 1.2 Tujuan
                  Tujuan dari penulisan makalah ini di harapkan penulis maupun pembaca dapat mengetahui dan mengerti konsep dasar database dan peranannya dalam  pemecahan masalah.





BAB 2


PEMBAHASAN


2.1 Hirarki Data

      Database adalah kumpulan data yang disimpan secara terstruktur dalam tempat penyimpanan sekunder dengan struktur yang didefinisikan. Konsep database dipakai jika sistem pengolahan data suatu badan usaha (perusahaan) mempunyai beberapaseri aplikasi dengan penggunaan satu atau beberapa file untuk setiap seriaplikasinya. Sebagai gambaran, tinjau suatu aplikasi pengolahan data konvensional suatu badan usaha yang bergerak di bidang penjualan dan pembelian barang padabagian Penjualan, Pengadaan dan Keuangan.


Hierarki Data berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun kedalam sebuah hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling komplek.

1.basis data, merupakan sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan antar record.

2. berkas/file, merupakan sekumpulan rekaman data yang berkaitan denngan suatu objek.

3. record , merupakan sekumpulan field/atribut/data item yang saling berhubungan terhadap obyek tertentu

- fixed length record, semua field dalam record memiliki ukuran yang tetap.

- Variabel length record, field-field dalam record dapat memiliki ukuran berbeda (metode penandaan yang digunakan adalah : end of record marker, indikator panjang, dan tabel posisi record)

1. field/atribut/data item, merupakan unit terkecil yang disebut data,yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna.

- fixed length field, memiliki ukuran yang tetap.

- variabel length field, field-field dalam record dapat memiliki ukuran berbeda.

2. byte, adalah bagian terkecil yang dialamatkan dalam memori.

byte mrupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit yang menyatakan sebuah karakter dalam memori (I byte= I karakter)

3. bit, adalah sistem binner yang terdiri atas dua macam nilai, yaitu 0 dan 1. sistem binner merupakan dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin, yang merupakan serangkaian komponen elektronik dan hanya dapat membedakan 2 macam keadaan, yaitu ada tegangan dan tidak ada tegangan yang masuk ke rangkaian tersebut.



2.2 Penyimpanan Sekunder

         Penyimpanan sekunder ( secondary storage) adalah sarana penyimpanan yang berada satu tingkat di bawah memori utama sebuah komputer dalam hirarki memori. Tidak seperti memori utama komputer, penyimpanan sekunder tidak memiliki hubungan langsung dengan prosesor melalui bus, sehingga harus melewati M/K.

Ada dua jenis penyimpanan sekunder yang utama adalah berurutan dan akses langsung:
1.Penyimpanan Berurutan (SASD)
2.Penyimpanan Akses Langsung (DASD)

  • Penyimpanan Berurutan (SASD)
Penyimpanan berurutan (sequential storage) adalah suatu organisasi atau penyusunan data di suatu medium penyimpanan yang terdiri dari satu catatan mengikuti satu catatan lain ke urutan tertentu. Misalnya, catatan pegawai disusun dalam urutan nomor pegawai. Bila sistem penyimpanannya berurutan yang digunakan, data pertama harus diproses pertama,
kedua diproses kedua, dan seterusnya sampai akhir file itu tercapai. Sebagian media penyimpanan komputer hanya dapat memproses data yang disusun secara berurutan. Pita magnetik adalah contohnya.

  • Penyimpanan Akses Langsung (DASD)
Penyimpanan akses langsung (direct access storage) adalah suatu cara mengorganisasikan data yang memungkinkan semua catatan ditulis dan dibaca tanpa pencarian secara berurutan atau secara acak. Unit perangkat keras yang memungkinkan hal ini disebut direct accsess storage divice (DASD). DASD memiliki mekanisme membaca dan menulis yang dapat diarahkan ke lokasi manapun dalam medium penyimpanan. Walau beberapa teknologi DASD telah dibuat, yang paling populer adalah piringan magnetic.





2.3 Pemrosesan Data

       Jenis pemrosesan yang dapat mengubah data menjadi informasi atau pengetahuan. Pemrosesan data ini sering menggunakan komputer sehingga bisa berjalan secara otomatis. Setelah diolah, data ini biasanya mempunyai nilai yang informatif jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan rapi, maka istilah pemrosesan data sering dikatakan sebagai sistem informasi. Kedua istilah ini mempunyai arti yang hampir sama, pemrosesan data mengolah dan memanipulasi data mentah menjadi informasi (hasil pengolahan), sedangkansistem informasi memakai data sebagai bahan masukan dan menghasilkan informasi sebagai produk keluaran. 

1. Pemrosesan data batch adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses.
Contoh dari penggunaan pemrosesan data bach adalah e-mail dan transaksi batch processing. Dalam suatu sistem batch processing, transaksi secara individual dientri melalui peralatan terminal, dilakukan validasi tertentu, dan ditambahkan ke transaction file yang berisi transaksi lain, dan kemudian dientri ke dalam sistem secara periodik. Di waktu kemudian, selama siklus pengolahan berikutnya, transaction file dapat divalidasi lebih lanjut dan kemudian digunakan untuk meng-up date master file yang berkaitan.

2. Pemrosesan data online adalah sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data induk. Salah satu contoh penggunaan pemrosesan data online adalah transaksi online. Dalam sistem pengolahan online, transaksi secara individual dientri melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan untuk meng-update dengan segera file komputer. Hasil pengolahan ini kemudian tersedia segera untuk permintaan keterangan atau laporan.

3. Real time system disebut juga dengan Sistem waktu nyata. Sistem yang harus menghasilkan respon yang tepat dalam batas waktu yang telah ditentukan. Jika respon komputer melewati batas waktu tersebut, maka terjadi degradasi performansi atau kegagalan sistem. Sebuah Real time system adalah sistem yang kebenarannya secara logis didasarkan pada kebenaran hasil-hasil keluaran sistem dan ketepatan waktu hasil-hasil tersebut dikeluarkan. Aplikasi penggunaan sistem seperti ini adalah untuk memantau dan mengontrol peralatan seperti motor, assembly line, teleskop, atau instrumen lainnya. Peralatan telekomunikasi dan jaringan komputer biasanya juga membutuhkan pengendalian secara Real time.


2.4 Database

  • Era Permulaan Database di tandai dengan :
- Pengulangan data
- Ketergatungan data
- Kepemilikan data yang tersebar

Hambatan dapat dihilangkan dengan cara menyusun data secara fisik dalam penyimpanan sekunder. Spesialis informasi mencari cara untuk mengatasi masalah organisasi fisik ini, dan usahanya membuahkan hasil yang dikenal dengan organisasi logic. Organisasi logic memadukan data dari berbagai lokasi fisik yang berlainan. Ia adalah cara pemakai melihat data. Organisasi fisik sebaliknya, cara computer melihat data sebagai file yang terpisah. Beberapa teknik telah dikembangkan untuk mencapai perpaduan data logic dalam file tunggal, dan juga perpaduan logic antara beberapa file.

  • Konsep Database merupakan integrasi logis dari catatan-catatan dalam banyak file. Database adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dalam suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali.

Tujuan utama dari konsep database:
1. Meminimumkan pengulangan data dan mencapai independensi data
2. Independensi data adalah kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.
3. Inkonsistensi data
4. Pemakaian bersama

  • Struktur Database Penekanan pada kegiatan pengolahan data adalah pada kemampuan untuk mengakses data dengan cepat serta efisien dalam penggunaan secondary storage.
1. Struktur data berjenjang (hierarchical data structure)
Hubungan antara data membentuk suatu jenjang seperti pohon. Suatu pohon dibentuk dari beberapa elemen grup data yang berjenjang, disebut dengan node. Node yang paling atas atau level 1 disebut dengan root . tiap node dapat bercabang ke node lain. Satu node hanya mempunyai satu orang tua.

2. Struktur data jaringan (network data structure)
Hubungan data sama dengan struktur hirarki, tetapi untuk setiap node bisa mempunyai lebih dari satu orang tua.

3. Struktur data hubungan (relational data structure)
Data disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari kolom (field) dan baris (record). Hubungan antara record didasarkan pada nilai dari field kunci bukan berdasarkan alamat atau pointer di dalam record seperti pada strutur pohon dan jaringan.


  • Keunggulan dan Kelemahan database dan DBMS DBMS adalah perangkat lunak yang menetapkan dan memelihara integrasi logis antar file, baik ekplisit maupun inplisit.

Keuntungan :
1. mengurangi kerangkapan data
2. mencapai independensi data
3. mengintegrasi data dari beberapa file
4. mengambil data dan informasi secara cepat
5. meningkatkan keamanan data

Kelemahan :
1. perangkat lunak yang mahal
2. konfigurasi perangkat keras yang besar
3. mempertahankan staff Database Administrator
Peranan database dan DBMS dalam memecahkan masalah

Database terkomputerisasi maupun DBMS bukanlah prasyarat mutlak untuk pemecahan masalah. Namun, memberikan dasar-dasar penggunaan komputer sebagai suatu sistem informasi para spesialis informasi dan pemakai.

Menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi masalah atau pendekatan model perusahaan.

2.5 Peranan Database dan DBMS dalam Memecahkan Masalah


Peranan DATABASE :
Menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan
berorientasi masalah atau pendekatan model perusahaan.
Peranan DBMS :  
1. Data yang berulang dalam bentuk multifile duplikat maupun data duplikat dalam satu file.
2. Data dan program menyatu.
3. Kebutuhan untuk mengintegrasikan data dari file-file.
4. Kebutuhan untuk memperoleh data secara cepat.
5. Kebutuhan untuk membuat data dengan aman. 





BAB 3

PENUTUP




Kesimpulan

                    Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Mempunyai 2 jenis penyimpanan sekunder, yaitu SASD (diakses secara sekuensial) dan DASD (secara random). Dalam database ada 2 macam pemrosesan data yaitu Pemrosesan Batch (semua data dikumpulkan terlebih dahulu baru akan dilakukan proses pengupdate-an) dan Pemrosesan Online (semua data yang masuk akan langsung diproses). Sistem pemrosesan data pada pemrosesan online disebut dengan Sistem Real Time.




Daftar Pustaka 

http://id.wikipedia.org/wiki/Basis_data
http://asihwinantu.wordpress.com/2008/11/03/hierarki-data/
http://dooweyjantan.blogspot.com/2010/11/penyimpanan-sekunder.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemrosesan_data
http://budiinformatics.blogspot.com/2010/03/pemrosesan-transaksi-secara-batch.html
http://agung11blog.wordpress.com/2011/03/09/pemrosesan-online-dan-offline/
http://dwiishartono.wordpress.com/2008/09/17/real-time-systemrts/
http://kadandia.blogspot.com/2010/11/konsep-data-dan-peranan-database-dbms-1.html
http://fadli-tn.info/blog/data-base/









































Selasa, 09 Oktober 2012

program sortir

 

contoh program sortir file mahasiswa



CLS
TYPE MHS
NAMA  AS STRING * 30
NPM   AS STRING * 8
KELAS AS STRING * 5
END TYPE

INPUT "MASUKKAN JUMLAH MAHASISWA"; JM
DIM MAHASISWA(JM)   AS MHS
FOR I = 1 TO JM STEP 1
PRINT " DATA KE -"; I
INPUT "NAMA  :", MAHASISWA(I).NAMA
INPUT "NPM   :", MAHASISWA(I).NPM
INPUT "KELAS :", MAHASISWA(I).KELAS
NEXT I

CLS
PRINT "MENU"
PRINT "1.SORT BY CLASS"
PRINT "2.EXIT"
INPUT "MASUKKAN PILIHAN : ", X
SELECT CASE X

CASE 1
IF MAHASISWA(J).KELAS > MAHASISWA(J + 1).KELAS THEN
SWAP MAHASISWA(J), MAHASISWA(J + 1)
SEMPURNA = 0
END IF

CASE 2
PRINT "ANGKA BESAR"
CASE ELSE
PRINT "PERINTAH YANG DI MASUKKAN SALAH"
END SELECT

FOR I = (JM - 1) TO 1 STEP -1
SEMPURNA = 1
FOR J = 1 TO I
IF MAHASISWA(J).KELAS > MAHASISWA(J + 1).KELAS THEN
SWAP MAHASISWA(J), MAHASISWA(J + 1)
SEMPURNA = 0
END IF
NEXT J
IF SEMPURNA = 1 THEN
I = 0
END IF
NEXT I

CLS
PRINT "DATA MAHASISWA"
PRINT
PRINT "---------------------------------------------------"
PRINT "NPM            NAMA                         KELAS  "
PRINT "---------------------------------------------------"
FOR I = 1 TO JM
PRINT MAHASISWA(I).NPM; , MAHASISWA(I).NAMA; MAHASISWA(I).KELAS
NEXT I
PRINT "---------------------------------------------------"
END